Saturday, November 01, 2008

Demo Maut di Dalam Pabrik Sampoerna


Surabaya,
Fakta mengenai gaji pegawai yang di bawah standar banyak ditemukan pada perusahaan atau instansi yang sebanarnya mampu untuk membayar keringat pegawainya secara layak. Demo-demo merupakan salah satu fakta yang menyebabkan seorang pegawai memberontak pada atasannya mengenai gaji yang di dapat.

Baru-baru ini demo yang terjadi pada karyawan pabrik rokok sampoerna. Pabrik yang sudah terkenal sejak puluhan tahun itu di demo karyawannya secara brutal. Aksi propaganda antar pegawai terjadi di dalam pabrik. Saling membentuk laskar dan menyusun rencana untuk mendobrak “pintu hati” atasannya supaya menaikkan gaji karyawan. Menurut mereka keringat yang diperas dari setiap membungkus rokok tidak sebanding dengan gaji yang di dapat. Padahal gaji mereka sudah di atas UMR, menurut salah satu manager yang ditemui tim sby-news.blogspot.com, yang tidak terima dengan ulah para pegawainya.

Kronologis dari kasus tersebut berawal dari beberapa karyawan yang sudah lama bekerja di pabrik sampoerna. Karyawan yang merasa telah bertahun-tahun mengabdi itu tidak terima dengan gaji yang di dapat beberapa pegawai baru (pegawai yang masih bekerja belum setahun). Untuk dapat memuaskan maksud hati akhrinya pegawai lama mempropaganda para pegawai baru. Setelah membentuk laskar mereka menyerang di dalam pabrik. Aksi mereka dilaksanakan dua jam setelah mereka berpura-pura kerja. Kemudian mereka saling mengkode dan mengadakan aksi baku hantam dan penyerangan di dalam pabrik.

Apabila ditotal kerugian yang diderita oleh management pabrik sampoerna tidaklah sedikit. Banyak peralatan yang hancur dan produksi rokok yang terhenti beberapa saat. Bukan hanya itu, timbul korban yang dialami oleh beberapa pegawai yang tidak terlibat.

Setelah diamankan aparat keamanan, aksi tersebut berhenti dan menjadi kasus di kepolisian. Berbagai tuntutan antara pihak karyawan dan pimpinan pabrik sapoerna terjadi. Pada awalnya karyawan pabrik tidak mau mengaku siapa yang mempropaganda mereka, namun pihak management menyalakan rekaman yang di dapat dari aksi tersebut. Tampaknya aksi yang dilakukan oleh karyawan pabrik sampoerna telah diketahui oleh pimpinan dan beberapa hari sebelum mereka mengadakan aksinya, beberapa tempat dipasangkan kamera perekam. Alhasil, beberapa wajah diantara mereka terlihat dan siapapun pemilik wajah tersebut akan di pecat saat itu juga.

Pihak sampoerna telah melakukan jalan damai yang begitu baik pada karyawannya yang membuat ulah. Dan, karyawan yang memakai masker (penutup) wajah atau topi sehingga wajahnya tidak terlihat terbebas dari pemecatan massal. Bagi karyawan yang dipecat secara tidak terhormat oleh pabrik sampoerna tidak mendapatkan pesangon apa pun. Sampai saat ini, kasus aksi demo maut di dalam pabrik sampoerna masih dalam proses pemutihan hukum bagi karyawan yang tidak terlibat atau karyawan yang terbebas dari jerat pemecatan.(rhea)

No comments: