Sunday, August 09, 2009

Selamat Jalan 'Si Burung Merak'


Surabaya News,
Sekali lagi dunia seni Indonesia berduka dengan meninggalnya WS Rendra pada Kamis malam, 6 Agustus 2009. WS Rendra merupakan Dramawan dan penyair dengan karya-karyanya yang mampu mendobrak kesusastraan Indonesia yang sempat lesu. Pria yang lahir di Solo, 7 Nopember 1935 ini, memiliki 11 anak yang dibimbing untuk mendalami dunia teater. Pada 1967, pemilik nama asli Wahyu Sulaiman Rendra, setelah memeluk Islam ini, mendirikan bengkel teater yang dibangunnya di Yogyakarta. Kemudian Rendra memindahkan bengkel ini di daerah Depok.

Sebelum meninggal Rendra mengalami penyakit jantung coroner dan sudah di rawat inap di RS Cinere sejak 25 Juni 2009 lalu. Beberapa hari di rumah sakit keadaan Rendra dikabarkan membaik namun masih perlu perawatan intensif dari rumah sakit. Penyakit jantung coroner yang dideritanya kambuh dan akhirnya Rendra di rujuk ke RS Harapan Kita. Dianggap penyakit Rendra semakin parah akhirnya pihak keluarga memindahkannya ke RS Mitra Keluarga, Jakarta dan pada pukul 22.05 WIB Rendra menghembuskan napas terakhir.

Seakan menjadi teman sejati dan seperjuangan, WS Rendra yang akrab dipanggil Willybrodus Suhendra Broto Rendra ini menyusul teman sejawatnya, Mbah Surip yang meninggal dua hari sebelum dirinya. Bahkan Rendra menyesal tidak bisa menghadiri pemakaman Mbah Surip lantaran dirinya masih terbaring lemas di RS. Mbah Surip yang telah dimakamkan di pemakaman bengkel teater milik Rendra telah mendapat persetujuan dari Rendra bahwa temannya itu diperbolehkan dimakamkan di bengkel teater, Citayam, Depok. Kini, Rendra pun akan menemani Mbah Surip untuk menuju kehidupan yang kekal. Saat ini, jenazah WS Rendra masih disemayamkan di rumah salah satu putrinya, di Depok. Rencananya malam ini juga jenazah WS Rendra akan dimakamkan.

Segenap kru Surabaya News, mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya, sastrawan dan dramawan Indonesia, WS Rendra, yang mampu mengangkat citra kesusastraan Indonesia di masyarakat. Karya-karya Rendra yang tajam dengan makna yang indah dan mendalam adalah harta karun kesusastraan Indonesia yang akan dikenang sepanjang masa oleh anak cucu kita. (rhe)

No comments: